Senin, 19 September 2016

Perbedaan OHV SOHC DOHC

Mengenal Apa Itu OHV, SOHC dan DOHC - Ketika kita sedang membaca spek-spek motor atau mobil biasanya ada kata ohv, ohc atau dohc disertai dengan jumlah valve. Misal saja DOHC 16 Vavle, itu artinya mobil tersebut menggunakan mekanisme katup DOHC dengan jumlah katup 16. Dan jika jumlah silindernya 4, maka setiap silinder terdapat 4 buah katup, 2 katup hisap dan 2 katup buang. 

Nah, katup-katup tersebut pembukaan dan penutupan diatur oleh mekanisme katup. Ada beberapa tipe dari mekanisme katup ini, dan yang akan saya bahas kali ini adalah tipe-tipe mekanisme katup yang paling banyak digunakan. Berikut adalah pengertian dari OHV, SOHC, dan DOHC.

1. Tipe Over Head Valve (OHV) - Apa itu ohv?

Tipe mekanisme katup yang pertama adalah OHV, OHV ini merupakan singkatan dari Over Head Valve yang mempunyai pengertian sebuah mekanisme katup dengan penempat katupnya di kepala silinder (makanya namanya over head valve, head = atas, valve = katup). Sementara itu camshaft-nya berada di bawah yaitu pada blok silinder, untuk menggerakkan katup camshaft dibantu dengan valve lifter (pengangkat katup) dan push rod antara rocker arm. Dibandingkan dengan tipe dohc dan sohc, mekanisme katup tipe ini dibutuhkan banyak komponen untuk menggerakkan katup, sehingga pada putaran tinggi pembukaan dan penutupan katup kuran ideal.
Berikut adalah gambar dari mekanisme katup tipe OHV.

Gambar mekanisme katup tipe ohv
Gambar mekanisme katup tipe ohv


Ciri-ciri mekanisme katup over head valve :
  • Katupnya menggantung
  • Cam shaftnya terletak di bawah 
  • Katupnya di kepala silinder

Keuntungan mekanisme katup over head valve
  • Bentuk ruang bakar baik

Kerugian mekanisme katup over head valve 
  • Banyak bagian-bagian yang bergerak 
  • Kelembaman massa besar
  • Tidak ideal untuk putaran tinggi

2. Tipe SOHC (Singgle Over Head Camshaft) - apa itu sohc?

Mekanisme katup yang kedua adalah tipe SOHC (Singgle Over Head Camshaft), sesuai dengan namanya bahwa pada tipe ini Camshaft (poros nok) terletek diatas (head camshaft = camshaft di atas). Perbedaan mendasar dari tipe ohv adalah letak dari camshaftnya, kalau posisi katup masih sama yaitu dikepala silinder. Selain itu tipe SOHC ini tidak menggunakan pushrod dan valve lifter seperti pada tipe OHV. SOHC memiliki performa yang lebih baik, pada kecepatan tinggi katup dapat membuka/menutup lebih cepat karena katup langsung digerakkan oleh camshaft tanpa melalui pushrod dan lifter seperti pada tipe OHV. Untuk melihat kontruksinya seperti apa, bisa lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar mekanisme katup tipe sohc
Gambar mekanisme katup tipe sohc

Keuntungan mekanisme katup tipe SOHC
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi

3. Tipe DOHC (Double Over Head Camshaft)

Mekanisme katup yang ketiga adalah tipe DOHC, tipe yang satu ini pada prinsipnya hampir sama dengan tipe yang diatas (SOHC), bedanya kalau ini jumlah camshaftnya terdapat 2. 1 Camshaft khusus untuk menggerakkan katup buang, dan satnya lagi untuk menggerakkan katup hisap. Tipe ini dianggap yang paling baik, diantara ketiga jenis mekanisme katup. Akan tetapi biasanya, mobil yang menggunakan tipe ini mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan dengan mobil lain dikelasnya. Lihat gambar dibawah ini beserta komponennya :
Gambar mekanisme katup tipe dohc
Gambar mekanisme katup tipe dohc

Kamshaft langsung menggerakkan mangkok penumbuk.
Keuntungan
  • Bentuk ruang bakar baik
  • Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
  • Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian 
  • Konsrtuksi mahal, lebih berat
  • Penyetelan celah katup lebih sulit
Oke sekian artikel dari saya mengenai Perbedaan OHV SOHC dan DOHC terima kasih. Semoga bermanfaat 
Baca Juga:

Sabtu, 17 September 2016

Teknologi YMJET-Fi Pada Yamaha

Saat ini, keberadaan motor injeksi, perlahan tapi pasti, sudah mulai menggantikan motor berteknologi karburator konvensional. Hal itu terbukti dari sebagian besar motor varian terbaru dari masing-masing vendor yang mengusung mesin injeksi FI (Fuel Injection). 

Teknologi injeksi sendiri sebenarnya bukanlah teknologi baru. Sebelum diterapkan pada motor harian, teknologi ini sudah diterapkan pada motor-motor balap yang turun diarena sirkuit. Jika, pabrikan Honda mempunyai teknologi injeksi PGM-FI, ciptaan mereka. Maka, Yamaha juga mempunyai teknologi injeksi sendiri yang mereka sebut dengan YMJET-FI. Bagaimanakah cara kerjanya?

YMJET-FI Teknologi Injeksi Yamaha & Cara Kerjanya

YMJET-FI Teknologi Injeksi Yamaha
YMJET-FI Teknologi Injeksi Yamaha
Cara kerja YMJET-FI, seperti yang dibeberkan oleh Yamaha Indonesia, mampu menghemat konsumsi bahan bakar seefisien mungkin. Salah satu rahasia dari teknologi injeksi Yamaha ini terletak pada saluran udara khusus yang bekerja ketika mesin dihidupkan. Seperti yang mereka jelaskan, saat mesin motor dalam keadaan dingin dan baru dihidupkan, mesin akan lebih bekerja keras yang disebabkan oleh partikel bahan bakar yang masih belum memecah. Saat motor injeksi hidup dan dijalankan, partikel yang masih besar dan belum memecah itu akan menyebabkan konsumsi jadi lebih banyak, sehingga bensin yang diperlukan dan terbuang pun akan lebih banyak jumlahnya. 

Untuk mengakali hal itu, teknologi injeksi Yamaha menempatkan saluran yang ditempatkan secara khusus untuk melewatkan udara. Saat motor dijalankan pada kecepatan rendah, saluran udara ini akan menyatu dengan BBM sehingga udara dan bahan bakar yang menyatu ini akan menjadi kabut. Pada saat itulah, pembakaran akan menjadi lebih maksimal dan menyeluruh. Teknologi injeksi Yamaha ini memang disebutkan mampu mengefisiensikan bahan bakar hingga 70 km per-liter, seperti yang diujikan oleh Yamaha Fino FI mereka. Bagaimana cara kerja teknologi injeksi Honda dengan PGM-FI nya? Baca juga selengkapnya disini:  Teknologi Honda Injeksi (Fuel Injection) Dan Keunggulannya.

Demikianlah informasi mengenai YMJET,Teknologi Injeksi Pada Yamaha dan Manfaatnya.Semoga bermanfaat 

Baca Juga:

Teknologi Pgm Fi

Barangkali banyak dari kita yang masih awam seringkali bertanya, Apakah itu motor injeksi? Apa itu teknologi injeksi (Fuel Injection)? Pertanyaan tersebut terlintas pada saat kita ingin membeli motor baru dan mendapati informasi tentang teknologi injeksi. Saat ini memang sebagian besar pabrikan sudah mulai bergeser perlahan (dari sistem pembakaran karburator) menjadi teknologi injeksi seperti pada YMJET-FI pada Yamaha dan PGM-FI Pada Honda. Salah satu pabrikan yang cukup gencar mengganti semua motornya menjadi teknologi injeksi adalah Honda. Pabrikan tersebut juga disebut-sebut sebagai pionir nya motor injeksi pertama yang diluncurkan pada tahun 2005 silam.

Sebelum membahas lebih jauh tentang keunggulan motor injeksi, marilah kita mengenai lebih dahulu pengertian teknologi injeksi. Motor injeksi adalah motor yang proses pembakarannya melalui fuel injector yang kemudian dicampurkan dengan udara dengan takaran yang sempurna sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna dengan tenaga yang maksimal. Untuk teknologi injeksi Honda, disebut juga PGM-FI (Programmed Fuel Injection), dimana proses pembakarannya diprogram secara elektronik dengan bagan yang ditunjukkan seperti gambar dibawah ini. 

Teknologi Injeksi (Honda Injeksi PGM-FI)

Honda Injeksi
Honda Injeksi
Beberapa keunggulan motor berteknologi injeksi antara lain:
  • Proses pembakaran yang lebih sempurna menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit 30%
  • Ramah lingkungan
  • Mesin lebih halus
Penerapan teknologi injeksi sebelumnya memang hanya diterapkan pada motor - motor balap yang kerap turun di arena sirkuit seperti MotoGP dan kelas superbike. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, akhirnya mulai diterapkan juga pada motor harian. Pada tahun 2014 ini, motor injeksi mulai banyak bermunculan, seperti Honda Fino, Yamaha GT125, Xeon RC, dan banyak lagi. Untuk cara kerja teknologi injeksi Yamaha, baca juga ulasannya disini: YMJET-FI, Teknologi Injeksi Yamaha dan Cara Kerjanya

Demikianlah informasi mengenai teknologi injeksi PGM-FI pada Honda dan manfaatnya. Semoga bermanfaat 

Baca Juga

Jumat, 16 September 2016

Unsur Fisik Pada Seni Rupa

Unsur Fisik Seni Rupa

Seorang perupa (seniman, desainer, kriyawan, perajin, dsb.) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan unsur non fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Dalam sebuah seni rupa, unsur fisik dapat secara langsung di lihat dan atau diraba sedangkan unsur non fisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.
Unsur-unsur fisik dalam karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur visual yang terdapat dalam sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap usur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak berada dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kalian.
Cermati kembali paparan singkat tentang unsur-unsur rupa berikut ini:

Titik

Yang merupakan unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar disebut dengan bintik.

Garis (line)

Gaaris adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dan seterusnya.

Garis juga dapat anda gunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegal lurus misalnya dapat memebrikan kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberikan kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang di hasilkan oleh alat yang berada akan menghasilkan karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. Coba bandingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada kertas dan jejak arang pada kertas. Bandingkan pula jejak gari yang dibuat dengan ballpoint dan pensil. Buatlah berbagai bentuk garis, kemudian cobalah untuk merasakan kesan dari garis-garis yang kalian buat tersebut.

Bidang dan Bentuk

unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah “bidang” umumnya digunakan untuk menunjukan wujud benda yang cenderung pipih atau datar, sedangkan “bangun” atau “bentuk” lebih menunjukan kepada wujud benda yang memiliki volume (mass). Perhatikan gambar di samping dan di bawah ini. tuunjukanlah mana unsur “bidang” dan mana unsur “bentuk” atau “bangun” bagaimana kalian membedakan wujud “bangun” dan “bangun” atau “bentuk” dalam sebuah karya seni rupa dimensi.
 

Ruang

Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi dari obyek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya 2 dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti berbedaan internsitas warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).

Tekstur

terkstur atau barik adlah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu permukaan atau penggambarkan tekstur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, dan terang-gelap.

Warna

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis,heraldis,murni, monokromatik dan polikkromatik. Cara penggunaan warna yang bagaimana yang paling kalian sukai? Jelaskan alasan kalian!

Gelap-Terang

Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jauh pada permukaan benda. perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna(value) yang berbeda. Bagian yang karena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.

Prinsip Seni Rupa

Unsur-Unsur Seni Rupa– Seni rupa atau dikenal juga dengan istilah visual art merupakan bentuk karya seni yang dapat dinikamati oleh indera peraba & pengelihatan. Sesederhana apapun, karya seni rupa itu terbentuk dari beberapa elemen yang disebut juga dengan unsur seni rupa. Dalam pembahasan kali ini,saya akan mengulas tentang unsur-unsur pembentuk seni rupa.Unsur dibedakan menjadi dua yaitu unsur fisik dan non fisik.berikut penjelasanya
1. Kesatuan (Unity)
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-unsur seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.

2.  Keseimbangan (Balance)
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan denganinformal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.

Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
  •     Keseimbangan Sentral (Terpusat)
  •     Keseimbangan Diagonal
  •     Keseimbangan Simetris
  •     Keseimbangan Asimetris
3. Irama (Rythme)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
4.  Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan dari sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.

5. Proporsi (Kesebandingan)

Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang.
 Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.
6. Pusat Perhatian (Center of Interes)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur seni rupa lainnya.

7. Keselarasan (Harmoni)

Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.

8. Gradasi

Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat membuat karikatur, lukisan, mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi berperan
 menghidupkan karya seni.
Unsur Unsur Seni Rupa Fisik

9. Penekanan (Kontras)

Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di warna, bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni rupa ini maka hasilnya karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.

Rabu, 14 September 2016

Sejarah Pergantian Lambang Negara

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Sahabat anehdidunia.com panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

LAMBANG PERTAMA


Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

LAMBANG KEDUA


Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarnokemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hattasebagai perdana menteri.

AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.Sahabat anehdidunia.com Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.

LAMBANG KETIGA


Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.

Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

LAMBANG KEEMPAT


Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.